Yang Terbaik adalah Yang Terjadi

     

Tetiba, aku terarahkan untuk membaca suatu manhwa yang berjudul Do It One More Time. Ceritanya agak klise sih. Tentang sepasang suami istri yang saling membenci dan menyesal telah menikah selama 8 tahun. Lalu suatu hari mereka terbangun dan kembali ke 10 tahun yang lalu yang disebut juga time slip.

Lalu aku membayangkan, bagaimana kalau aku mengalami time slip juga. Wah, dari zaman SD saya bisa ranking 1 terus. Bakal juara banyak lomba. Tau investasi di mana saja. Bisa macarin cewe eksis di sekolah.

Tapi, sesungguhnya diri ini terdefinisikan dari semua kesalahan, kegagalan, dan keberhasilan yang sudah terjadi.

Jadi, alhamdulillah saya bersyukur atas semua kegagalan, kesialan, dan kemalangan diri ini karena saya yakit itulah hal yang terbaik. Yang bisa mendefinisikan siapa diri ini. Otherwise, kalau hal-hal tersebut ngga terjadi bisa aja Irfan Kamil yang sekarang itu ngga ada. Mungkin cuma orang-orang medioker pada umumnya (Woi, siapa juga yang bilang sekarang ngga medioker 😂)